Cara Menambahkan Baterai ke Sistem Tenaga Surya 

Oleh Denie Kristiadi | Update 18-03-2021

 

DAFTAR ISI ARTIKEL 

 

Selama bertahun-tahun, baterai telah menjadi cara untuk menyimpan daya berlebih untuk sistem tenaga surya. Tetapi sampai saat ini, karena biayanya yang tinggi dan efisiensinya yang rendah, menambah baterai hanya masuk akal untuk beberapa pengguna, sebagian besar baterai digunakan untuk sistem tenaga surya off-grid. Namun, karena harga baterai terus menurun dan baterai itu sendiri menjadi semakin efektif, menambah baterai tumbuh menjadi pilihan yang layak untuk sistem on-grid.

Jika Anda bertanya-tanya apakah dapat memasang baterai di sistem tenaga surya yang telah ada atau tidak, jawabannya adalah bisa! Ada beberapa cara untuk mengintegrasikan daya baterai ke dalam sistem tenaga surya yang ada.

 

  Catatan Penting

  • Baterai dapat menyimpan energi berlebih yang dihasilkan oleh panel surya
  • Menggunakan baterai pada panel surya diharuskan menggunakan inverter hybrid untuk sistem on-grid
  • Pada sistem on-grid, pilihan menggunakan baterai memang cukup mahal, tapi dapat diandalkan saat listrik padam atau jaringan listrik tidak stabil

 

Bagaimana Cara Kerja Baterai Panel Surya

Saat matahari bersinar, panel surya mengumpulkan energi listrik dan mengubahnya menjadi listrik DC. Listrik kemudian dikirim ke inverter, yang mengubah daya tersebut menjadi listrik AC - bentuk yang dapat digunakan di rumah atau bisnis Anda. Saat sistem teanag surya menghasilkan energi listrik, energi listrik tersebut digunakan untuk menyalakan lampu, peralatan, dan perangkat listrik di rumah. Tetapi apa yang terjadi ketika sistem Anda menghasilkan lebih banyak listrik daripada yang Anda gunakan?

Jika Anda memasang baterai, di sinilah hal ini menjadi masuk akal. Saat menggunakan lebih banyak listrik daripada yang dihasilkan sistem tenaga surya, Anda dapat menggunakan energi yang disimpan dalam baterai, alih-alih mengambilnya dari jaringan.

 

Menambahkan Baterai ke Sistem yang Telah Ada

Dalam kebanyakan kasus, menambahkan baterai ke sistem tenaga surya on-grid yang ada dimungkinkan, namun tingkat kesulitannya bergantung pada apakah sistem Anda dirancang dengan maksud untuk melakukannya atau tidak. Berikut cara memasang baterai di sistem tenaga surya Anda yang sudah ada.

 

Sistem yang Sudah Siap Menggunakan Baterai

Saat pasang panel surya, Anda tahu kedepannya ingin memasang baterai. Mungkin Anda sedang menunggu harga turun atau ingin menyimpan investasi di muka selama pemasangan serendah mungkin. Bagaimanapun, Anda mempersiapkan diri untuk masa depan. Inverter yang Anda miliki sudah siap untuk digunakan dengan baterai jika secara finansial menguntungkan Anda. Ini adalah opsi termurah dan termudah, membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan bahan daripada dua opsi lainnya.                                                                  

Jika Anda inverter Anda tidak bisa digunakan bersama baterai, ada dua cara utama untuk mengintegrasikan baterai ke sistem Anda - DC Coupled dan AC Coupled.

 

Sistem DC Coupled

Dengan Sistem Kopling DC, inverter Anda akan diganti dengan inverter yang berfungsi dengan baterai dan sistem tenaga surya. Ini dikenal sebagai inverter hibrida atau hybrid. Daya DC yang dihasilkan oleh panel surya Anda digunakan untuk mengisi daya baterai. Dari sana, daya dialirkan melalui inverter hybrid, yang mengubah daya menjadi listrik AC. Kemudian, daya AC dapat digunakan di rumah atau bisnis Anda atau dialihkan ke jaringan listrik.

Jika Anda mengikuti cara ini, sistem tenaga surya Anda akan kehilangan lebih sedikit energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya Anda selama proses konversi. Ini karena daya hanya mengalir dari DC ke AC, sedangkan dalam Sistem AC Coupled (dijelaskan selanjutnya), semua energi listrik yang disimpan dalam baterai dialihkan dari AC ke DC (untuk mengisi baterai) dan kembali ke AC lagi. Namun, opsi ini kemungkinan akan lebih mahal karena biaya inverter dan tenaga kerja yang lebih banyak.

DC Coupling bisa menjadi pilihan yang bagus untuk Anda jika sudah lama memiliki sistem tenaga surya dan inverter Anda mendekati akhir dari masa pakainya. Kebanyakan string inverter bertahan lima belas tahun, jadi mengganti inverter sedikit lebih awal dengan hybrid dapat menguntungkan Anda.

 

Sistem AC Coupled

Opsi berikutnya, Sistem AC Coupled, menggunakan inverter tradisional sebagai tambahan dari inverter kedua, atau "inverter penyimpanan", yang mengisi daya baterai. Daya DC yang dihasilkan oleh panel Anda dialihkan ke inverter dan diubah menjadi daya AC seperti biasanya. Dari sana, inverter mengirimkannya ke rumah Anda jika Anda menggunakan listrik, ke baterai jika Anda menghasilkan lebih banyak listrik daripada yang Anda gunakan, atau ke jaringan jika baterai Anda terisi penuh.

Biasanya lebih mudah untuk dipasang, AC Coupling menawarkan fleksibilitas dalam hal lokasi, bekerja dengan berbagai inverter, dan kemungkinan menjadi pilihan dengan biaya lebih rendah. Namun, ini sedikit kurang efisien. Listrik yang disimpan di jaringan dan digunakan di rumah Anda adalah AC, tetapi baterai menyimpan daya DC. Agar baterai dapat memberikan daya yang dapat Anda gunakan di rumah atau bisnis Anda, baterai tersebut kemudian harus diubah menjadi daya AC. Langkah ekstra ini menyebabkan lebih banyak energi listrik yang hilang dibandingkan dengan DC Coupling.

 

Apakah Memasang Baterai Pilihan Masuk Akal?

Salah satu manfaat memasang baterai adalah kemampuan Anda untuk mengakses listrik saat ada pemadaman listrik. Meskipun ini bisa menjadi manfaat penting, ada beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan apakah menambahkan baterai adalah pilihan yang tepat atau tidak.

Manfaat menggunakan baterai rumah bisa sangat besar, terutama jika Anda memiliki sistem tenaga surya: Anda dapat menggunakan lebih banyak energi matahari di tempat, atau menyimpannya untuk digunakan sebagai daya cadangan jika jaringan mati. Anda dapat memanfaatkan baterai untuk lebih menghemat dengan menggunakan daya dari baterai saat membayar tagihan listrik bulanan.