Apa itu Solar Charge Controller? Perbedaan PWM dengan MPPT?
Solar Charge Controller (SCC) atau Pengontrol Pengisian Daya Surya adalah komponen penting dalam setiap instalasi tenaga surya. Meskipun Solar Charge Controller (SCC) bukan hal pertama yang dipikirkan ketika berbicara tentang penggunaan tenaga surya, charge controller memastikan sistem tenaga surya berjalan secara efisien dan aman untuk bertahun-tahun kedepan. Ada banyak variabel yang berubah yang memengaruhi seberapa banyak daya yang dihasilkan, seperti tingkat sinar matahari, suhu, dan status pengisian baterai. Charge controller memastikan baterai Anda disuplai dengan tingkat daya yang stabil dan optimal. Apa itu Solar Charge Controller (SCC)? Pengontrol pengisian daya surya atau Solar Charge Controller (SCC) salah satu fungsinya mencegah pengisian energi baterai yang berlebihan dengan membatasi jumlah dan laju pengisian daya ke baterai. Solar Charge Controller (SCC) juga mencegah pengurasan baterai dengan mematikan sistem jika daya yang tersimpan turun di bawah kapasitas 50 persen dan mengisi baterai pada level voltase yang benar. Ini membantu menjaga baterai lebih awet dan sehat. Solar Charge Controller (SCC) juga menawarkan beberapa fungsi penting lainnya: Perlindungan kelebihan beban: Jika arus yang mengalir ke baterai jauh lebih tinggi daripada yang dapat ditangani circuit, sistem mungkin kelebihan beban. Hal ini dapat menyebabkan panas berlebih dan menyebabkan kebakaran. Solar Charge Controller (SCC) menyediakan fungsi penting dari perlindungan beban berlebih. Dalam sistem yang lebih besar, direkomendasikan perlindungan keamanan ganda dari pemutus sirkuit atau sekering. Pemutusan tegangan rendah: Fitur ini berfungsi sebagai pemutusan otomatis beban tidak kritis dari baterai ketika tegangan turun di bawah ambang yang telah ditentukan. Pemutus ini akan secara otomatis terhubung kembali ke baterai saat sedang diisi. Hal ini akan mencegah pelepasan muatan berlebih dan melindungi peralatan elektronik agar tidak beroperasi pada voltase yang sangat rendah. Blokir Arus Terbalik: Panel surya mengalirakan arus melalui baterai ke satu arah. Pada malam hari, panel dapat secara alami mengalirkan sebagian arus tersebut ke arah sebaliknya. Ini dapat menyebabkan sedikit pengosongan dari baterai. Solar Charge Controller (SCC) mencegah hal ini terjadi dengan bertindak sebagai katup.
Apakah saya selalu membutuhkan Solar Charge Controller (SCC)? Biasanya ya. Anda tidak memerlukan Solar Charge Controller (SCC) jika panel lebih kecil 1 hingga 5 watt. Jika panel surya mengeluarkan daya 2 watt atau kurang untuk setiap 50 amp baterai per jam, Anda mungkin tidak memerlukan Solar Charge Controller (SCC). Tetapi apa pun yang melebihi nilai diatas disarankan menggunakan Solar Charge Controller (SCC). Berbagai jenis Charge Controller Ada dua jenis pengontrol pengisian daya yang perlu dipertimbangkan: controller Pulse Width Modulation (PWM) dan controller Maximum Power Point Tracking (MPPT). Pengontrol pengisian daya PWM adalah teknologi yang lebih lama dan lebih murah, sayangnya kurang efisien dibanding pengontrol pengisian MPPT. Keduanya banyak digunakan dan melakukan fungsi serupa untuk menjaga masa pakai baterai. Selain itu, penting untuk menunjukkan bahwa pembahasan ini bukanlah masalah mana yang terbaik secara keseluruhan, tetapi berdasarkan kebutuhan masing-masing pengguna. Selain itu, kami sangat menyarankan untuk membeli Solar Charge Controller (SCC) berkualitas tinggi karena controller hanya menyumbang sebagian kecil dari total biaya sistem. Baik PWM dan MPPT memiliki umur sekitar 15 tahun, meskipun daya tahan bervariasi berdasarkan penggunaan. Apa yang memengaruhi proses pengambilan keputusan saat memilih Solar Charge Controller (SCC)? Faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan sebelum membeli controller: - Anggaran - Umur teknologi - Iklim tempat sistem akan dipasang - Berapa panel surya yang Anda miliki dan seberapa tinggi kebutuhan energi Anda - Ukuran, jumlah, dan jenis baterai yang Anda gunakan Pulse Width Modulation Charge Controllers PWM teknologinya lebih sederhana serta lebih murah daripada pengontrol MPPT. Pengontrol PWM mengatur aliran energi ke baterai dengan mengurangi arus secara bertahap, yang disebut "modulasi lebar pulsa". Saat baterai penuh, pengontrol pengisian PWM terus memasok sedikit daya untuk menjaga baterai tetap penuh. Pengontrol PWM paling baik untuk aplikasi skala kecil karena sistem panel surya dan baterai harus memiliki voltase yang sesuai. Penggunaan PWM tidak disarankan pada instalasi yang lebih besar.
Kelebihan: Kekurangan: Terbaik untuk: Mereka yang memiliki sistem lebih kecil (carport, rumah mungil), dan tinggal di iklim yang lebih hangat. Maximum Power Point Tracking Charge Controller MPPT efisiensinya diatas PWM dalam hal memanfaatkan penuh daya panel surya untuk mengisi daya baterai. MPPT membatasi outputnya untuk memastikan baterai tidak diisi secara berlebihan. Pengontrol MPPT akan memantau dan menyesuaikan energi yang masuk untuk mengatur arus sistem tenaga surya Anda. Pengontrol MPPT menurunkan voltase dan meningkatkan arus. Sebagai hasilnya, output keseluruhan akan meningkat dan Anda akan mendapatkan efisiensi 90% atau lebih tinggi. Pengontrol MPPT lebih umum digunakan saat ini Misalnya, jika mendung, MPPT akan mengurangi jumlah arus yang diambil untuk mempertahankan tegangan yang diinginkan pada output panel. Ketika cuaca cerah, MPPT akan kembali menerima lebih banyak arus dari panel surya. Kelebihan: Kekurangan: Terbaik untuk: Mereka yang memiliki sistem yang lebih besar (kabin, rumah, pondok), mereka yang tinggal di iklim yang lebih dingin. Bagaimana cara mengukur Solar Charge Controller (SCC)? Secara keseluruhan, mengukur Solar Charge Controller (SCC) tidak sesulit yang Anda bayangkan. Solar Charge Controller (SCC) diukur tergantung pada arus panel surya dan tegangan tenaga surya yang Anda miliki. Anda biasanya ingin memastikan menggunakan Solar Charge Controller (SCC) dengan ukuran yang cukup besar untuk menangani jumlah daya dan arus yang dihasilkan oleh panel. Biasanya, pengontrol muatan tersedia dalam ukuran 12, 24 dan 48 volt. Peringkat ampere antara satu dan 60 ampere dan peringkat tegangan dari enam sampai 60 volt.
Misalnya jika voltase energi surya Anda 12 volt dan 14 ampere, Anda memerlukan Solar Charge Controller (SCC) yang memiliki setidaknya 14 ampere. Namun karena faktor-faktor seperti pantulan cahaya, peningkatan level arus tinggi dapat terjadi, Anda perlu memperhitungkan 25% tambahan sehingga tegangan minimum yang harus dimiliki oleh Solar Charge Controller (SCC) adalah 17,5 amp. Jika dibulatkan, Anda memerlukan pengontrol pengisian daya 12 volt, 20 ampere. Dalam hal ukuran pengontrol pengisian daya, Anda juga harus mempertimbangkan apakah Anda menggunakan pengontrol PWM atau MPPT. Pengontrol pengisian daya yang dipilih secara tidak tepat dapat menyebabkan hilangnya hingga 50% daya yang dihasilkan matahari. Apa yang perlu dipertimbangkan jika menggunakan MPPT: Karena pengontrol MPPT membatasi keluarannya (output), Anda dapat memasang panel surya sebesar yang Anda inginkan dan MPPT akan membatasi keluaran tersebut. Namun, ini berarti sistem Anda tidak efisien karena Anda memiliki panel yang tidak digunakan dengan benar. MPPT memiliki pembacaan ampere, misalnya MPPT 40 Amp. Bahkan jika panel Anda memiliki potensi untuk menghasilkan arus 80A, MPPT hanya akan menghasilkan arus 40A. Apa yang harus dipertimbangkan jika menggunakan PWM: PWM tidak dapat membatasi tegangan keluarannya (output). Arus tegangan PWM bergantung pada berapa pabanyak panel surya yang Anda pasang. Oleh karena itu, jika susunan panel surya menghasilkan arus 40A dan PWM yang Anda gunakan hanya dapat digunakan hingga 30A, PWM bisa rusak. Sangat penting memastikan PWM yang cocok, kompatibel untuk panel surya Anda. Berapa batas tegangan atas? Semua pengontrol muatan atau Solar Charge Controller (SCC) memiliki batas tegangan atas. Ini mengacu pada jumlah tegangan maksimum yang dapat ditangani pengontrol dengan aman. Pastikan Anda mengetahui batas tegangan atas pengontrol Anda.. Jika tidak, Solar Charge Controller (SCC) dapat rusak atau menimbulkan risiko keselamatan lainnya. Kesalahan Umum saat Menggunakan Solar Charge Controller (SCC) Komponen instalasi tenaga surya bisa saja berbeda-beda, dan kesalahan dalam proses instalasi bisa saja terjadi. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan terkait pengontrol muatan daya. Kesimpulan Dengan melakukan riset dan menimbang semua faktor unik untuk instalasi sistem energi tenaga surya Anda, Anda harus dapat memilih secara akurat jenis dan ukuran pengontrol pengisian daya yang terbaik. Baik Anda tinggal di perkotaan atau tinggal di kabin di dalam hutan, pengontrol daya memainkan bagian penting dari instalasi tenaga surya. Memilih Solar Charge Controller (SCC) yang tepat untuk sistem Anda akan memastikan baterai tetap sehat dan sistem berjalan secara efisien dan aman selama bertahun-tahun.