AC Coupling vs. DC Coupling, Mana yang Lebih Baik?
Oleh Denie Kristiadi | Published 08-04-2021 DAFTAR ISI ARTIKEL Saat menambahkan baterai ke proyek tenaga surya baru atau yang sudah ada, ada dua cara utama, melalui mekanisme AC coupling atau DC coupling. Masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Sayangnya, memilih metode yang tepat tidaklah mudah. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tetapi dengan menggunakan beberapa pertimbangan dan memahami kelebihan dan kekurangan AC dan DC coupling, Anda dapat membuat pilihan terbaik untuk instalasi. CATATAN PENTING Coupling AC vs. DC: Apa Bedanya? Perbedaan utama antara sistem AC coupling dan DC coupling terletak pada jalur yang diambil listrik setelah diproduksi oleh panel surya. Panel surya menghasilkan listrik DC yang harus diubah menjadi listrik AC untuk peralatan rumah Anda. Namun, baterai surya menyimpan listrik dalam bentuk DC. Dalam sistem AC coupling, listrik tenaga surya DC mengalir dari panel PV ke inverter yang mengubah listrik menjadi listrik AC. Listrik AC itu kemudian dapat mengalir ke peralatan rumah Anda, atau ke inverter lain yang mengubah listrik kembali ke DC untuk disimpan dalam sistem baterai. Dalam sistem DC coupling, listrik surya DC mengalir dari panel surya ke charge controller yang langsung disalurkan ke baterai, artinya tidak ada pembalikan listrik tenaga surya dari DC ke AC dan kembali lagi sebelum listrik disimpan di baterai. Bicara popularitas, pengaturan penyimpanan baterai AC coupling lebih banyak digunakan untuk instalasi surya perumahan dan komersial, tetapi saat ini pilihan DC semakin beragam dan positifnya DC coupling semakin dikenal. Kelebihan dan Kekurangan AC Coupling Keuntungan utama dari sistem baterai surya AC coupling adalah kemudahan pemasangannya, terutama untuk instalasi yang lebih dulu sudah menggunakan baterai. Instalasi seperti ini lebih mudah dan membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan waktu pemasangan relatif singkat, berarti biaya di awal yang lebih rendah. Manfaat tambahan dari sistem AC coupling adalah bahwa pengaturan ini memungkinkan baterai untuk mengisi daya dari panel surya dan jaringan listrik. Ini berarti jika sistem panel surya Anda tidak menghasilkan cukup listrik untuk mengisi penuh baterai, Anda masih dapat mengandalkan jaringan listrik PLN untuk mengisi daya baterai. Mengenai kekurangannya, AC coupling berarti bahwa listrik tenaga surya yang tersimpan perlu melewati beberapa proses sebelum bisa dinikmati oleh pengguna. Salah satu proses tersebut adalah adanya pembalikan listrik dari AC ke DC, atau dari DC ke AC, menghasilkan penurunan efisiensi. Semakin banyak pembalikan yang terjadi, semakin besar pengurangan efisiensi sistem secara keseluruhan. Kelebihan dan Kekurangan DC Coupling Sistem energi surya DC coupling memiliki keuntungan karena lebih efisien daripada sistem AC coupling. Pada sistem AC coupling, listrik tenaga surya mengalami beberapa proses, sedangkan sistem DC mengubah listrik dari panel surya hanya melewati satu proses, membuat efisiensi sistem secara keseluruhan lebih tinggi. Kekurangannya, opsi DC coupling lebih rumit untuk dipasang, yang dapat meningkatkan biaya di awal lebih mahal dan waktu pemasangan lebih lama. Pilih yang Mana, AC Coupling atau DC Coupling? Jika Anda sudah memasang sistem panel surya di rumah dan ingin menambahkan penyimpanan baterai, sistem AC coupling kemungkinan pilihan terbaik. Ini karena Anda sudah memiliki sistem inverter surya yang terpasang dengan panel. Sedangkan jika Anda memasang sistem panel surya dan baterai pada saat yang sama, sistem DC coupling mungkin merupakan opsi yang lebih baik karena efisiensi keseluruhan yang lebih tinggi. Namun, waktu pemasangan untuk sistem DC coupling biasanya lebih lama daripada sistem AC, jadi penting untuk mempertimbangkan bagaimana hal itu akan memengaruhi biaya pemasangan di awal Anda.